sa'at shalat

Rabu, 25 Juli 2012

6 Ramadhan 1433

Sabun, Warisan Islam yang Terlupakan (1)


REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu penemuan penting yang dicapai umat Islam di era keemasan adalah sabun. Sejak abad ke- 7 M, umat Muslim telah mengembangkan sebuah gaya hidup higienis yang mutakhir.

Menurut Ahmad Y Al-Hassan dalam bukunya yang berjudul Technology Transfer in the Chemical Industries, kota-kota Islam seperti Nablus (Palestina), Kufah (Irak), dan Basrah (Irak) telah menjadi sentra industri sabun. “Sabun yang kita kenal hari ini adalah warisan dari peradaban Islam,” papar Al-Hassan.

Menurut Al-Hassan, sabun yang terbuat dari minyak sayuran, seperti minyak zaitun serta minyak aroma, pertama kali diproduksi para kimiawan Muslim di era kekhalifahan.

Salah seorang sarjana Muslim yang telah mampu menciptakan formula sabun adalah Al-Razikimiawan legendaris dari Persia. “Hingga kini, formula untuk membuat sabun tak pernah berubah,” kata Al-Hassan.

Sabun yang dibuat umat Muslim di zaman kejayaan sudah menggunakan pewarna dan pewangi. Selain itu, ada sabun cair dan ada pula sabun batangan. Bahkan, pada masa itu sudah tercipta sabun khusus untuk mencukur kumis dan janggut.

Harga sabun pada 981 M berkisar tiga Dirham (koin perak) atau setara 0,3 Dinar (koin emas). Resep pembuatan sabun di dunia Islam juga telah ditulis seorang dokter terkemuka dari Andalusia, Spanyol, bernama Abu Al-Qasim Al-Zahrawi alias Abulcassis (936-1013 M).

Ahli kosmetik ini memaparkan tata cara membuat sabun dalam kitabnya yang monumental bertajuk Al-Tasreef. Al-Tasreef merupakan ensiklopedia kedokteran yang terdiri atas 30 volume. Kitab itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan digunakan sebagai buku referensi utama di sejumlah universitas Eropa terkemuka.

Sang dokter memaparkan resep-resep pembuatan beragam alat kosmetik pada volume ke-19 dalam kitab Al-Tasreef. Selain itu, resep pembuatan sabun yang lengkap tercatat dalam sebuah risalah bertarikh abad 13 M.

Manuskrip itu memaparkan secara jelas dan detail tata cara pembuatan sabun. Fakta ini menunjukkan betapa dunia Islam telah jauh lebih maju dibandingkan peradaban Barat. Masyarakat Barat, khususnya Eropa, diperkirakan baru mengenal pembuatan sabun pada abad ke-16 M.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar