4 ayyam 2 go syahrul Ramadhan
SABAR DALAM SIKSAAN
http://umustlucky.blogspot.com
Dari Khabbab bin Arat, dia bercerita,
"Aku menemui Nabi Muhammad SAW. yang pada saat itu sedang berada di Kabah berselempangkan sorbannya. Pada saat itu, kami banyak mengalami penyiksaan dari kaum musyrikin. Aku berkata kepada beliau, 'Tidakkah engkau berdoa kepada Allah untuk kebaikan kami?' Lalu beliau duduk dan wajahnya tampak memerah, kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu mengalami siksaan fisik, tubuh mereka dicabik dengan sisir yang terbuat dari besi, sehingga cabikan tersebut tidak menyisakan daging bagi tulang mereka, tetapi semua itu tetap tidak mengeluarkan mereka dari agamanya. Kepala mereka dibelah dengan gergaji hingga menjadi dua bagian. Namun, itu juga tidak mengeluarkan mereka dari agamanya. Sungguh Allah akan menyempurnakan urusan ini (agama Islam), sehingga seorang pengendara yang melakukan perjalanan dari Shan'a ke Hadramaut tidak merasa takut kecuali hanya kepada Allah semata." (HR. Bukhari)
Hadits tersebut memberikan pelajaran (ibrah) bahwa setiap penyeru dakwah pasti akan menemui tantangan dan rintangan. Itulah sunnatullah dalam berdakwah. Oleh karena itu, kesabaran harus menjadi bekal utama bagi setiap dai, penyeru dakwah, setelah berbekal ketakwaan tentunya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Ya ayyuha allatheena amanoo isbiroo wasabiroo warabitoo waittaqoo Allaha laAAallakum tuflihoona
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran: 200)
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Alhajju ashhurun maAAloomatun faman farada feehinna alhajja fala rafatha walafusooqa wala jidala fee alhajji wama tafAAaloo min khayrin yaAAlamhu Allahu watazawwadoo fainna khayra alzzadi alttaqwa waittaqooni ya olee alalbabi
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS. Al-Baqarah: 197)
Sesungguhnya Allah SWT. menjadikansabar sebagai kedermawanan yang tidak berhenti, pedang tajam yang tidak salah sasaran, pasukan yang tidak terkalahkan, dan benteng kokoh yang tidak runtuh dan tidak bisa ditembus. Sabar dan kemenangan adalah dua saudara kandung. Kemenangan itu beserta dengansabar, jalan keluar itu bersama dengan kesulitan, dan kesulitan itu bersama dengan kemudahan. Sabar lebih digdaya menolong pelakunya tanpa senjata dan dukungan orang daripada bantuan pasukan. Posisinya terhadap kemenangan adalah sama seperti posisi kepala dengan tubuh.
Ketahuilah bahwa kesabaran tidak bersifat instan, tetapi diperoleh melalui usaha dan pengorbanan. Dalam kitab Uddatul ash-Shabirin, Ibnu al-Qayyim menyebutkan beberapa upaya menumbuh suburkan sifatsabar melalui berbagai amalan positif.
Di antara amalan tersebut adalah,
Pertama, membiasakan diri mengerjakan (men-dawam-kan) shalat Tahajud(qiyamullail). Tahajud menjadi wahana bagi setiap dai (penyeru dakwah) untuk berkomunikasi secara langsung dengan Rabb-nya. Bagi dai sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut berlalu begitu saja.
Qiyamullail hendaknya sudah menjadi santapan rutin para dai sebagaimana yang telah diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.,
"Hendaklah kalian ber-qiyamullail (shalat Tahajud), karena Sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang saleh yang hidup sebelum kalian, Ia (shalat Tahajud) adalah salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah, penghapus kesalahan, dan pencegah terjadinya perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi)
Kedua, membiasakan diri dengan melakukan puasa sunah. Puasa adalah separuh dari kesabaran. Tidak heran jika Nabi Muhammad SAW. menamai bulan Puasa sebagai bulan sabar. Sabda Nabi Muhammad SAW.,
"Puasa di bulan sabar (Ramadhan) dan puasa tiga hari pada setiap bulan dapat menghilangkan penyakit hati." (HR. Bazzar)
Ketiga, membaca kisah dan mengunjungi orang-orang saleh. Dengan mengetahui berbagai musibah yang pernah menimpa mereka, kita bisa belajar bagaimana orang-orang saleh bersabar.
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Faisbir kama sabara oloo alAAazmi mina alrrusuli
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul. (QS. Al-Ahqaf: 35)
Keempat, membiasakan diri tidak berlebihan terhadap urusan dunia dan mencoba bersikap zuhud, seperti sederhana dalam makan, minum, pakaian, dan kendaraan. Urusan dunia mudah melalaikan siapa saja, termasuk para dai, yang tidak sabarmenyikapinya.
Kelima, berperan aktif membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Di sinilah kita diuji kepekaan sosialnya. Setiap penyeru dakwah hendaknya memiliki ketajaman nurani saat melihat orang lain serba kekurangan. Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain.Nabi Muhammad SAW.,
"Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari)
Hal lain yang dapat membantu menumbuh suburkan sifat sabar adalah dengan mengetahui keutamaan dari kesabaran itu sendiri. Keutamaan ini hanya dapat dirasakan secara langsung bagi mereka yang selalu menghiasi dirinya dengan kesabaran. Di antara keutamaan sabar itu adalah,
Pertama, pahalanya akan dilipatgandakan. Allah SWT. berfirman,
أُولَٰئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُم مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا
Olaika yutawna ajrahum marratayni bima sabaroo
Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka. (QS. Al-Qashash: 54)
Kedua, Allah SWT. akan selalu menyertainya.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
inna Allaha maAAa alssabireena
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153)
Abu Ali Ad-Daqqaq pernah berkata, "Orang-orang yang sabar beruntung dengan kemuliaan dunia dan akhirat, karena mereka mendapatkan penyertaan Allah SWT."
Ketiga, Allah SWT. mengumpulkan tiga hal bagi orang sabar yang tidak diberikan kepada yang lain, yaitu shalawat Allah atas mereka; rahmat-Nya kepada mereka; dan petunjuk-Nya kepada mereka. Allah SWT. berfirman,
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
wabashshiri alssabireena
Allatheena itha asabathum museebatun qaloo inna lillahi wainna ilayhi rajiAAoona
Olaika AAalayhim salawatun min rabbihim warahmatun waolaika humu almuhtadoona
Allatheena itha asabathum museebatun qaloo inna lillahi wainna ilayhi rajiAAoona
Olaika AAalayhim salawatun min rabbihim warahmatun waolaika humu almuhtadoona
Dan sampaikan berita gembira kepada orang-orang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillahi iva inna ilaihi rajiun. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan (shalawat) dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS. Al-Baqarah: 155-157)
Keempat, Allah SWT. mengaitkan ampunan dan pahala yang besar dengan sabardan amal saleh. Allah SWT. berfirman,
إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
Illa allatheena sabaroo waAAamiloo alssalihati olaika lahum maghfiratun waajrun kabeerun
Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap musibah) dan mengerjakan amal-amal saleh, maka mereka itu memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Hud: 11)
Kelima, Allah SWT. mengaitkan kemenangan dengan sabar dan takwa. Allah SWT.berfirman,
بَلَىٰ ۚ إِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُم مِّن فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُم بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِّنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
Bala in tasbiroo watattaqoo wayatookum min fawrihim hatha yumdidkum rabbukum bikhamsati alafin mina almalaikati musawwimeena
Ya (cukup), jika kalian bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kalian dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. (QS. Ali Imran: 125)
Keenam, Allah SWT. menjadikan sabar dan takwa sebagai benteng dari tipu daya dan makar setan. Allah SWT. berfirman,
وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا
wain tasbiroo watattaqoo la yadurrukum kayduhum shayan
Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan bahaya bagi kalian. (QS. Ali Imran: 120)
Dengan demikian, sabar menjadi tali bagi seorang mukmin. Sabar adalah batang keimanan dan keimanannya tidak mempunyai tempat pegangan kecuali dengan-Nya. Tidak ada keimanan bagi yang tidak memiliki kesabaran. Kalaupun mempunyai keimanan, itu minimal dan sangat lemah dan pemiliknya termasuk yang menyembahAllah sepotong-sepotong. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia senang bukan kepalang dengannya, dan jika ia mendapatkan ujian, ia murtad. Ia kehilangan dunia danakhirat, dan tidak mendapatkan apa-apa kecuali perdagangan yang merugikan.
Wallahualam.***
[Ditulis Oleh H. IMAM NUR SUHARNO, dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Hushul Khotimah, Kuningan. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Wage) 29 Juni 2012 / 9 Saban 1433 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar