Ensiklopedi Hukum Islam: Asbabun Nuzul (1)
REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Bahasa Arab, Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab turun. Yang dimaksudkan adalah sebab turunnya satu atau beberapa ayat Alquran.
Muhammad Abdul Azim Az-Zarqani, seorang pakar tafsir, mendefinisikan asbab an-nuzul sebagai suatu peristiwa yang terjadi di masa Rasulullah SAW yang setelah itu turun ayat membicarakan atau menjelaskan ketentuan hukum tentang terjadinya peristiwa tersebut.
Muhammad Abdul Azim Az-Zarqani, seorang pakar tafsir, mendefinisikan asbab an-nuzul sebagai suatu peristiwa yang terjadi di masa Rasulullah SAW yang setelah itu turun ayat membicarakan atau menjelaskan ketentuan hukum tentang terjadinya peristiwa tersebut.
Peristiwa yang terjadi tersebut bukan secara otomatis menjadi penyebab turunnya ayat yang membicarakan kasus itu.
Oleh sebab itu, para ahli tafsir mengatakan bahwa hubungan peristiwa yang terjadi dengan turunnya ayat yang membicarakan peristiwa tersebut bukan dalam hubungan kausalitas (sebab akibat), tetapi memang Allah SWT ingin menurunkan ayat itu pada saat atau sedang terjadinya peristiwa tersebut.
Menurut Az-Zarqani, dilihat dari segi peristiwa yang berkaitan dengan turunnya ayat Alquran, maka turunnya ayat Alquran itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Pertama, ayat yang diturunkan tanpa ada peristiwa yang terjadi ketika ayat itu diturunkan oleh Allah SWT. Turunnya ayat atau beberapa ayat ini semata-mata merupakan petunjuk Allah SWT kepada manusia.
Kehendak-Nya untuk memberi petunjuk kepada manusia inilah yang menjadi asbab dari ayat atau beberapa ayat tersebut. Walaupun tidak atau belum diketahui konteks peristiwa turunnya ayat itu dalam sejarah.
Sebagaimana yang dikemukakan Dr Muhammad Quraish Shihab (ahli tafsir), ayat Alquran tidak diturunkan dalam masyarakat hampa budaya. Sekalipun peristiwa turunnya ayat atau beberapa ayat tidak atau belum terungkapkan, tetapi ayat Alquran itu turun untuk mengantisipasi keadaan yang ada pada masa Rasulullah SAW.
Kedua, ayat yang diturunkan Allah SWT berkaitan dengan sebab khusus atau peristiwa tertentu. Ayat seperti ini jumlahnya tidak banyak.
Oleh sebab itu, para ahli tafsir mengatakan bahwa hubungan peristiwa yang terjadi dengan turunnya ayat yang membicarakan peristiwa tersebut bukan dalam hubungan kausalitas (sebab akibat), tetapi memang Allah SWT ingin menurunkan ayat itu pada saat atau sedang terjadinya peristiwa tersebut.
Menurut Az-Zarqani, dilihat dari segi peristiwa yang berkaitan dengan turunnya ayat Alquran, maka turunnya ayat Alquran itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Pertama, ayat yang diturunkan tanpa ada peristiwa yang terjadi ketika ayat itu diturunkan oleh Allah SWT. Turunnya ayat atau beberapa ayat ini semata-mata merupakan petunjuk Allah SWT kepada manusia.
Kehendak-Nya untuk memberi petunjuk kepada manusia inilah yang menjadi asbab dari ayat atau beberapa ayat tersebut. Walaupun tidak atau belum diketahui konteks peristiwa turunnya ayat itu dalam sejarah.
Sebagaimana yang dikemukakan Dr Muhammad Quraish Shihab (ahli tafsir), ayat Alquran tidak diturunkan dalam masyarakat hampa budaya. Sekalipun peristiwa turunnya ayat atau beberapa ayat tidak atau belum terungkapkan, tetapi ayat Alquran itu turun untuk mengantisipasi keadaan yang ada pada masa Rasulullah SAW.
Kedua, ayat yang diturunkan Allah SWT berkaitan dengan sebab khusus atau peristiwa tertentu. Ayat seperti ini jumlahnya tidak banyak.
Misalnya, Allah SWT menurunkan Surah An-Nisa' (4) untuk menjelaskan berbagai kasus yang berhubungan dengan kaum wanita, Surah Al-Anfal (8) untuk menjelaskan berbagai persoalan yang berkaitan dengan perang dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar