Hikmah Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Hari (1)
REPUBLIKA.CO.ID, Alam semesta beserta segala isinya diciptakan Allah SWT dalam waktu enam hari.
Sebagaimana Firman Allah, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), lalu Dia bersemayam di atas Arsy.” (QS. Al-A'raf: 54).
Namun apa yang dimaksud dengan enam hari dalam ayat tersebut? Apakah sama hitungan enam hari yang dimaksudkan dalam ayat tersebut dengan hitungan hari yang kita pakai sekarang?
Mengenai hal ini, Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskan, hari-hari yang tersebut dalam ayat di atas bukanlah hari-hari yang kita lalui saat ini. Ukuran sehari semalam dalam hitungan kita ialah dua puluh empat jam.
Namun, hitungan hari-hari kita ini baru ada setelah diciptakannya bumi dan matahari, juga setelah terjadinya malam dan siang. Maka bagaimana mungkin bumi diciptakan dalam hari-hari tersebut?
Dalam SuraH Fushshilat ayat 9-12 disebutkan secara lebih rinci lagi mengenai penciptaan makhluk oleh Allah dalam enam hari. Yang dimaksud "hari” dalam ayat tersebut ialah masa yang tidak ada yang mengetahui berapa lamanya selain Allah, yang dalam waktu itu suatu pekerjaan selesai dengan sempurna.
Enam hari bisa berarti enam daurah Jalakiyah (perputaran bintang), bukan yang berhubungan dengan perputaran matahari, yang juga tidak kita ketahui, atau berarti enam tahap penciptaan atas semua makhluk. Semua itu mungkin saja terjadi, karena bahasa mendukungnya, dan agama pun tidak menghalanginya.
Namun apa yang dimaksud dengan enam hari dalam ayat tersebut? Apakah sama hitungan enam hari yang dimaksudkan dalam ayat tersebut dengan hitungan hari yang kita pakai sekarang?
Mengenai hal ini, Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskan, hari-hari yang tersebut dalam ayat di atas bukanlah hari-hari yang kita lalui saat ini. Ukuran sehari semalam dalam hitungan kita ialah dua puluh empat jam.
Namun, hitungan hari-hari kita ini baru ada setelah diciptakannya bumi dan matahari, juga setelah terjadinya malam dan siang. Maka bagaimana mungkin bumi diciptakan dalam hari-hari tersebut?
Dalam SuraH Fushshilat ayat 9-12 disebutkan secara lebih rinci lagi mengenai penciptaan makhluk oleh Allah dalam enam hari. Yang dimaksud "hari” dalam ayat tersebut ialah masa yang tidak ada yang mengetahui berapa lamanya selain Allah, yang dalam waktu itu suatu pekerjaan selesai dengan sempurna.
Enam hari bisa berarti enam daurah Jalakiyah (perputaran bintang), bukan yang berhubungan dengan perputaran matahari, yang juga tidak kita ketahui, atau berarti enam tahap penciptaan atas semua makhluk. Semua itu mungkin saja terjadi, karena bahasa mendukungnya, dan agama pun tidak menghalanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar