sa'at shalat

Minggu, 21 Oktober 2012


7 Nasehat Rasulullah pada Abu Dzar Al Ghifari Lawan Pemurtadan

Senin, 6 dZulhijjah 1433 / 22 Oktober 2012

 
Tabligh Akbar Untuk memberikan dukungan kepada Ustad Abu Bakar Ba'asyir

Gerakan pemurtadan di Indonesia kini telah hadir dalam pola yang sistematis dengan target-target yang terukur. Demikian disampaikan Ketua Forum Anti Pemurtadan Bekasi (FPAB) Abu Al-Is. Diantaranya sudah dikembangkan sejak hadirnya gagasan Gold, Glory and Gospel di zaman penjajahan Belanda.Dari sini, gagasan sekulerisme (pemisahan agama dan negara) menjadi pintu pertama dari agenda pemurtadan terhadap Islam itu sendiri. Sementara sekulisme akhirnya melahirkan gagasan pluralisme (semua agama adalah sama).
“Gagasan ini sudah digagas oleh Samuel Zwemer untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya,” jelasnya dalam kegiatan “Tabligh Akbar Kedzaliman Densus 88 & BNPT terhadap Abubakar Ba’asyir” di Masjid Al Hikmah, Bekasi, Ahad (21/10/2012)
Menurut Abu Al-Is Kekuatan pemurtadan di Indonesia kita telah menguasai semua sektor. Baik pendidikan, ekonomi, militer hingga mendominasi ke peta perpolitikan nasional. Penangkapan terhadap Ustad Abu menurutnya adalah salah satu agenda pemurtadan.
Di mana dengan ditangkapnya tokoh-tokoh yang menjadi rujukan penting dalam perjuangan syariat diharapkan akan melemahkan perjuangan umat dalam menghadapi kekuatan pemurtadan itu. Pemurtadan itu sendiri bukan hanya pada gerakan kristenisasi lagi, tapi juga digerakkan dengan isu sekulerisasi, liberalisme dan pluralisme agama.
Menurutnya, ada 7 perkara yang harus diingat umat Islam untuk bisa menang melawan semua agenda pemurtadan itu sendiri. Hal ini merujuk pada sebuah hadist Rasulullah yang dinasehatkan kepada Abu Dzar Al Ghifari ra dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Saad dan Ibnu Syaiba.
Yang Pertama, umat Islam harus mencintai dan mau hidup dekat dengan orang-orang miskin.
Kedua, umat Islam harus lebih bisa bersyukur dengan selalu ‘melihat ke bawah’. Maksudnya ‘melihat ke Bawah’ kita dilatih untuk selalu mengingat masih banyak saudara Muslim di belahan bumi yang lain yang hidupnya lebih susah dari kita. Di mana dari sini kita belajar lebih mengenal diri untuk tetap bersyukur dan hidup sederhana.
Ketiga, umat Islam harus selalu menyambung tali silahturahim diantara orang beriman. Tidak permusuhan terhadap orang-orang yang dzalim, ingkar kepada Allah dan Rasulullah Saw.
Keempat, umat Islam harus selalu mengucapkan La Hawla Wa La Quwwata Illah Billah. Doa ini adalah sumber dari ekspresi kenyakinan bahwa kita yakin tidak ada sumber kekuatan, pembelaan dan perlindungan atas perjuangan Islam selain semua bersumber dari Allah Subhana Wa ta’ala
Kelima, umat Islam harus berani mengatakan yang haq adalah haq dan bathil adalah bathil. Jangan mencampuradukan yang haq dan bathil. Katakanlah yang benar walau itu menyakitkan.
Keenam, umat Islam jangan gentar dalam berjuang membela agama Allah. Jangan mundur dari medan penegakan syariat Islam apapun ancamannya. Yakinlah jika melangkah di jalan Allah, akan selalu berjalan dalam perlindungan dan cinta kasihNya.
Ketujuh, umat Islam jangan menggantungkan hidup, harapan dan kekuatan kepada selain Allah. Kebergantungan kepada selain Allah adalah sangat lemah. Tidak ada tempat terbaik untuk menggantungkan ikhtiar dan doa memperjuangan tegaknya syariat Allah selain hanya kepada Allah semata.* [www.globalmuslim.web.id]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar