sa'at shalat

Selasa, 10 Agustus 2010

AL MU’MIN | YANG MAHA TERPERCAYA


(fiqhislam.com)
AL MU'MIN (Yang Maha Terpercaya) adalah dari Allah-lah datangnya keselamatan dan keamanan, karena Dia memiliki media-media untuk mendapatkan keselamatan dan keamanan dan sekaligus untuk menolak bahaya. Karena keselamatan dan keamanan hanya didapati dengan adanya rasa takut.

Misalnya seseorang yang satu tangannya di amputasi, merasa takut atau khawatir bila tanpa tangannya itu, maka keburukan akan menimpanya. Dan yang sesungguhnya tangan yang satunya lagi, sesungguhnya dapat melindunginya.

Pada dasarnya manusia merasa lemah, yaitu takut terkena penyakit, kelaparan dan kehausan. Dan ketakutan manusia yang terbesar yaitu takut tidak akan ada yang melindunginya dari suatu keburukan, karena tidak mempercayai atau tidak beriman kepada Allah atau tidak mempercayakan segala sesuatunya kepada Allah semata. Sesungguhnya takut dan aman itu datangnya dari Allah, karena Allah menciptakan sebab-sebab rasa takut, maka wajarlah apabila menusia berlindung dan memohon pertolongan-Nya.

Iman kepada Allah yaitu iman kepada Dzat-Nya dan iman kepada ke-Esaan-Nya, iman kepada wujud Allah SWT dan iman kepada sifat-sifat ketuhanan-Nya yang paling sempurna. Allah Mahabersih dan Mahasuci, Dzat-Nya tidak menyerupai dzat-dzat makhluknya, dimana manusia mempunyai jenis dan macam sementara Allah tidak seperti itu. Iman kepada ke-Esaan Allah yaitu mengetahui bahwa Allah itu sendiri dalam pemilikan dan pengaturan-Nya, Maha Esa Dzat-Nya, Maha Esa sifat-sifat-Nya, Maha Esa perbuatan-perbuatan-Nya, Maha Esa Firman-Nya dan Dia-lah yang Maha Tinggi.

'Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, yang Mahasuci, yang Maha Sejahtera, yang mengkaruniakan keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala ke-Agungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana [59-Al Hasyr 23~24]

Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya, mereka adalah jasad-jasad yang mulia, yang diciptakan disertai akal tanpa syahwat, yang dapat berubah-ubah wujud dalam bentuk yang mereka kehendaki dengan izin Tuhan-nya, dan hanya Allah yang mengetahui jumlahnya. Barangsiapa yang akalnya mengalahkan syahwatnya maka ia bersama para Malaikat dan barangsiapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya maka ia bersama dengan binatang-binatang. Iman kepada para Malaikat berarti membenarkan adanya Malaikat sebagai hamba-hamba yang dimuliakan Allah

'Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan' [21-Al Anbiyaa' 26]

'Yang senantiasa memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman kepada Tuhan mereka. Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan Neraka yang bernyala-nyala [40-Al Mu'min 7]

Iman kepada Kitab-Kitab-Nya, yaitu membenarkan bahwa sesungguhnya kitab-Nya adalah Firman Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya dan segala perkara yang terkandung didalam kitab-kitab-Nya adalah benar. Kitab yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya berjumlah seratus shuhuf dan empat kitab, dari kesemua kitab, Allah memilih Al-Qur'an dan dari Al-Qur'an Allah memilih surat Al-Fatihah, surat yang terpilih dari yang terpilih.

'Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu [26-Asy Syu'ara 196]

'Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat [4-Al Baqarah 4]

Rasulullah Saw bersabda : Allah yang Maha Perkasa dan Maha Mulia tidak menurunkan didalam Taurat dan tidak pula di Injil, seperti Ummul Qur'an. Allah SWT berfirman: ia adalah tujuh yang diulang-ulang dan ia dibagi antara Aku dan hamba-Ku dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta [Tirmidzi]

Rasulullah Saw bersabda: Allah berfirman: Shalat Aku bagi menjadi 2 bagian, sebagian untuk Aku dan sebagian lagi untuk umatku. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang menguasai hari pembalasan, ini untuk Aku dan untuk hamba-Ku akan memperoleh apa yang ia minta bila mengucapkan : tunjukanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dan bukan jalan orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan jalan orang-orang yang sesat [Muslim].

Iman kepada Rasul-rasul yaitu membenarkan apa yang dibawa para Nabi dan Rasul yang diwahyukan Allah. Penyebutan beriman kepada Malaikat di dahulukan, karena sesuai dengan proses penciptaanya.

Para Malaikat lebih dahulu diciptakan karena tertib risalah, dan merekalah yang diutus Allah untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Para Nabi dan Rasul adalah sebaik-baik makhluk Allah. Allah memilih, memelihara, meridhai, dan menjadikan mereka sebagai orang-orang yang dipercaya atas agama-Nya dan Tauhid-Nya. Allah menjadikan mereka keberkahan dan keamanan bagi makhluk-Nya yang ada di bumi.

Para Nabi berjumlah 124.000 dan diantaranya ada 313 Rasul, Nabi yang pertama adalah Nabi Adam a.s dan Nabi yang terakhir adalah Nabi Muhammad Saw.

Para Rasul yang menjadi Ulul `Izmi yatu Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Isa a.s dan Nabi Muhammad Saw.

Iman kepada Hari Akhir (Hari Kiamat) yaitu membenarkan adanya hari akhir dan membenarkan semua perkara yang termasuk didalamnya. Disebut hari akhir karena merupakan hari akhir dari hari-hari dunia dan akhir dari zaman yang terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar